Masukkan kata kunci

Kamis, 05 Juni 2014

Heuristic Evaluation



How to Conduct a Heuristic Evaluation

Summary: Heuristic evaluation involves having a small set of evaluators examine the interface and judge its compliance with recognized usability principles (the "heuristics").
The 10 most general principles for interaction design. They are called "heuristics" because they are more in the nature of rules of thumb than specific usability guidelines.
Visibility of system status
The system should always keep users informed about what is going on, through appropriate feedback within reasonable time.

Match between system and the real world
The system should speak the users' language, with words, phrases and concepts familiar to the user, rather than system-oriented terms. Follow real-world conventions, making information appear in a natural and logical order.

User control and freedom
Users often choose system functions by mistake and will need a clearly marked "emergency exit" to leave the unwanted state without having to go through an extended dialogue. Support undo and redo.

Consistency and standards
Users should not have to wonder whether different words, situations, or actions mean the same thing. Follow platform conventions.

Error prevention
Even better than good error messages is a careful design which prevents a problem from occurring in the first place. Either eliminate error-prone conditions or check for them and present users with a confirmation option before they commit to the action.

Recognition rather than recall
Minimize the user's memory load by making objects, actions, and options visible. The user should not have to remember information from one part of the dialogue to another. Instructions for use of the system should be visible or easily retrievable whenever appropriate.

Flexibility and efficiency of use
Accelerators -- unseen by the novice user -- may often speed up the interaction for the expert user such that the system can cater to both inexperienced and experienced users. Allow users to tailor frequent actions.

Aesthetic and minimalist design
Dialogues should not contain information which is irrelevant or rarely needed. Every extra unit of information in a dialogue competes with the relevant units of information and diminishes their relative visibility.

Help users recognize, diagnose, and recover from errors
Error messages should be expressed in plain language (no codes), precisely indicate the problem, and constructively suggest a solution.

Help and documentation
Even though it is better if the system can be used without documentation, it may be necessary to provide help and documentation. Any such information should be easy to search, focused on the user's task, list concrete steps to be carried out, and not be too large.
I originally developed the heuristics for heuristic evaluation in collaboration with Rolf Molich in 1990 [Molich and Nielsen 1990; Nielsen and Molich 1990]. I since refined the heuristics based on a factor analysis of 249 usability problems [Nielsen 1994a] to derive a set of heuristics with maximum explanatory power, resulting in this revised set of heuristics [Nielsen 1994b].

Nielsen, J. 1995. How to Conduct a Heuristic Evaluation. http://www.nngroup.com/articles/ [terhubung berkala] (5 Juni 2014)

Rabu, 19 Februari 2014

Volvo, Mobil Kemudi Otomatis

             
Volvo Cars akan memimpin dalam proyek berskala besar untuk pertama kalinya bagi mobil dengan kemudi otomatis, alias mampu menyetir sendiri –mereka menyebutnya autonomous driving. Pada tahap ini, 100 mobil Volvo akan menggunakan jalan raya umum dalam berbagai kondisi pengendaraan sehari-hari. Kota yang dipilih adalah Gothenburg di Swedia.

Volvo, perusahaan otomotif Swedia yang kini dimiliki China, mengemukakan hal tersebut awal pekan ini. Proyek perintis itu dinamakan "Drive me" dengan anggaran 500 juta kronor (sekitar 72 juta dolar AS). Pencanangan proyek “Drive Me – Self-driving cars for sustainable mobility” adalah sebuah inisiatif bersama antara Volvo Car Group, Swedish Transport Administration, Swedish Transport Agency, Lindholmen Science Park dan Pemerintah Kota Gothenburg.

Kendaraan pertama tanpa pengemudi tersebut punya kecepatan maksimum 70 km/jam dan akan lalu-lalang sejauh 50 km di jalan-jalan tertentu termasuk yang padat lalu-lintasnya. Proyek tersebut dimulai 2014 dengan diawali riset pelanggan dan pengembangan teknologi. Mobil tanpa pengemudi itu menerima data dari kamera 360 derajat, GPS, dan sensor-sensor yang berfungsi sebagai "mata" dan "telinga".

Proyek “Drive me” ini berfokus pada hal-hal seperti bagaimana mobil autonomous membawa manfaat sosial dan ekonomi dengan meningkatkan efisiensi, lingkungan lau-lintas dan keselamatan jalan raya. Selain itu pemenuhan infrastruktur bagi autonomous driving; situasi lalu-lintas yang khas yang layak bagi mobil-mobil autonomous; keyakinan kustomer pada mobil autonomous serta bagaimana interaksi pengemudi dengan mobilnya yang ternyata mampu menyetir sendiri. Proyek ini akan dimulai pada tahun ini dengan riset kustomer dan pengembangan teknologi, termasuk pengembangan fungsi user interface-nya. Mobil pertama diharapkan sudah melaju di atas aspal kota Gothenburg pada tahun 2017.
Proyek “Drive Me” akan membantu menetapkan peran dari mobil kendali otomatis dalam perencanaan kota di masa depan. Dengan memetakan jalan untuk penggunaan lahan yang lebih efisien, mereka bisa berkontribusi mengurangi investasi untuk infrastruktur. Mobil kendali otomatis juga dapat memperkaya kehidupan kota dalam cara lain, seperti mengurangi emisi, dengan demikian meningkatkan kualitas udara dan keselamatan lalu-lintas. Sebenarnya, ada lagi manfaatnya secara individual. Karena proyek ini akan mengubah secara mendasar cara pandang berkendara kita. Sebagai pengemudi di masa depan, kita bisa merencanakan memadukan autonomous dan active driving agar lebih efisien dalam aktivitas sehari-hari. Autonomous driving akan memandu perjalanan lebih efisien di belakang setir. Pengemudi atau pemilik mobil bisa berinteraksi melalui ponsel atau tablet masing-masing. “Teknologi berkendara otomatis memungkinkan kita memindahkan kendali sepenuhnya kepada mobil saat diperlukan,” tambah HÃ¥kan Samuelsson.
Pertumbuhan mobil kemudi otomatis diperkirakan akan melebihi pertumbuhan mobil listrik yang masih akan terkendala mahalnya baterai, kata peneliti IHS Egil Juliussen.