Masukkan kata kunci

Rabu, 19 Februari 2014

Volvo, Mobil Kemudi Otomatis

             
Volvo Cars akan memimpin dalam proyek berskala besar untuk pertama kalinya bagi mobil dengan kemudi otomatis, alias mampu menyetir sendiri –mereka menyebutnya autonomous driving. Pada tahap ini, 100 mobil Volvo akan menggunakan jalan raya umum dalam berbagai kondisi pengendaraan sehari-hari. Kota yang dipilih adalah Gothenburg di Swedia.

Volvo, perusahaan otomotif Swedia yang kini dimiliki China, mengemukakan hal tersebut awal pekan ini. Proyek perintis itu dinamakan "Drive me" dengan anggaran 500 juta kronor (sekitar 72 juta dolar AS). Pencanangan proyek “Drive Me – Self-driving cars for sustainable mobility” adalah sebuah inisiatif bersama antara Volvo Car Group, Swedish Transport Administration, Swedish Transport Agency, Lindholmen Science Park dan Pemerintah Kota Gothenburg.

Kendaraan pertama tanpa pengemudi tersebut punya kecepatan maksimum 70 km/jam dan akan lalu-lalang sejauh 50 km di jalan-jalan tertentu termasuk yang padat lalu-lintasnya. Proyek tersebut dimulai 2014 dengan diawali riset pelanggan dan pengembangan teknologi. Mobil tanpa pengemudi itu menerima data dari kamera 360 derajat, GPS, dan sensor-sensor yang berfungsi sebagai "mata" dan "telinga".

Proyek “Drive me” ini berfokus pada hal-hal seperti bagaimana mobil autonomous membawa manfaat sosial dan ekonomi dengan meningkatkan efisiensi, lingkungan lau-lintas dan keselamatan jalan raya. Selain itu pemenuhan infrastruktur bagi autonomous driving; situasi lalu-lintas yang khas yang layak bagi mobil-mobil autonomous; keyakinan kustomer pada mobil autonomous serta bagaimana interaksi pengemudi dengan mobilnya yang ternyata mampu menyetir sendiri. Proyek ini akan dimulai pada tahun ini dengan riset kustomer dan pengembangan teknologi, termasuk pengembangan fungsi user interface-nya. Mobil pertama diharapkan sudah melaju di atas aspal kota Gothenburg pada tahun 2017.
Proyek “Drive Me” akan membantu menetapkan peran dari mobil kendali otomatis dalam perencanaan kota di masa depan. Dengan memetakan jalan untuk penggunaan lahan yang lebih efisien, mereka bisa berkontribusi mengurangi investasi untuk infrastruktur. Mobil kendali otomatis juga dapat memperkaya kehidupan kota dalam cara lain, seperti mengurangi emisi, dengan demikian meningkatkan kualitas udara dan keselamatan lalu-lintas. Sebenarnya, ada lagi manfaatnya secara individual. Karena proyek ini akan mengubah secara mendasar cara pandang berkendara kita. Sebagai pengemudi di masa depan, kita bisa merencanakan memadukan autonomous dan active driving agar lebih efisien dalam aktivitas sehari-hari. Autonomous driving akan memandu perjalanan lebih efisien di belakang setir. Pengemudi atau pemilik mobil bisa berinteraksi melalui ponsel atau tablet masing-masing. “Teknologi berkendara otomatis memungkinkan kita memindahkan kendali sepenuhnya kepada mobil saat diperlukan,” tambah HÃ¥kan Samuelsson.
Pertumbuhan mobil kemudi otomatis diperkirakan akan melebihi pertumbuhan mobil listrik yang masih akan terkendala mahalnya baterai, kata peneliti IHS Egil Juliussen.