Masukkan kata kunci

Sabtu, 22 Desember 2012

Kasihannya teman saya . .

Subhanallah banget ya, punya teman yang tabah & tegarnya luar biasa. Dia punya prinsip, sehingga tak jarang terkadang banyak orang yang tak sejalan dengan pemikirannya, bahkan, tehadap yang lebih dewasa sekalipun. Ceria & humoris, namun agak sedikit tertutup. Lebih suka menyendiri dibanding berkumpul bersama teman-temannya. Sudah banyak orang yang mengomentari negatif terhadap dirinya, namun, tak sedikit pula orang yang mendukung komitmennya dalam hidup.

"Kok lo nggak ngumpul tadi?" tanya temannya dia.
"Nggak. Untuk apa kumpul kalau toh akhirnya tugas nggak kelar juga. Mending sendiri kan, selesai, baru kumpul, sharing," jawabnya.

Ya, sedikit individualis. Ia berpikir, meski itu tugas kelompok & membutuhkan kerjasama, namun kumpul tapi tak kunjung selesai, lebih baik menyelesaikan sendiri dulu, baru kumpul untuk didiskusikan. Makanya, tak heran jika jarang orang yang mengajak ia dalam kelompok.

Suatu hari .. 
"Zi, gua mau curhat!" suaranya tiba-tiba mengagetkan saya.
"Kenapa?" saya terheran-heran mendengarnya.
"Gua . .Gua . .suka sama orang,"
"Siapa?"
"Ada lah pokoknya,"
"Hmbbbb . .OK, kalau nggak mau kasih tahu nggak papa. Udah, curhatnya itu doang ?"
"Ada lagi Zi . ."
"Apaan emang?"
"Aduh Zi,. Gua  . .. ,"
"Loh??? Santai aja kali. Nggak akan buka mulut kalau curhatan orang mah saya nya,"
"Gua cabut dulu Zi. Kalau udah siap mental, gua lanjutin curhatnya," ujarnya setengah berlari.
"Yoyoi." Aneh, pikir saya. Mau curhat aja kok nunggu siap mental, kayak apa aja!
 - - -
Gua pingin ketemu lo. Gua tunggu di depan. Ada hal yang perlu diomongin., pesan masuk darinya ke HP saya membuat saya bersemangat. Mudah-mudahan, dia udah siap mental.
". . . Jadi gitu ceritanya Zi," ucapnya sedih.
" Owh, kalau gitu, ya udah, nggak usah lagi ingat dia. Ingat ALLAH aja," saran saya cengar cengir.

Jadi readers, teman saya itu suka dengan orang. Orangnya juga menanggapi. Kalau dari cerita dia, saya rasa mereka saling mengetahui perasaan masing-masing. Cukup lama mereka berkomunikasi, akhirnya, teman saya diberitahu oleh soulmate nya kalau orang yang dia suka, berbagi rasa pula terhadap orang lain, bahkan sudah menjalin hubungan, sejak teman saya belum suka dengannya. Maksud, nggak ?

Ya ALLAH teman saya ni. Mau cerita gitu aja kok pake mental.?! Saya pikir teman saya cerita tentang masalah pribadinya kategori kelas berat, ternyata, teman saya broken heart karena di PHP in ama orang yang dia suka.

 Seketika saya teringat dia saat curhat tadi mengatakan dengan suara agak meninggi . .
"Gua nggak habis pikir kenapa dia bisa sebegitunya PHP in gua! Kenapa nggak bilang dari awal kalau emang dia masih pacaran?!"

      

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar